Monday, March 23, 2009

DUIT LAGI ... Lagi-lagi dapat DUIT ...???

Terlalu banyak kejadian yang menjadikan mendungnya bumi ini dikarenakan berebut uang. Penipuan bahkan sampai pembunuhan juga karena mereka pada berebut uang, meski dengan varian action yang bermacam-macam, dari yang kasar sampai dengan yang halus. Bahkan dalam khasanah bahasa kita istilah "tikus berdasi" dilabelkan untuk para koruptor, para penilep uang.
Carut marutnya dunia perpolitikan di negeri ini juga tidak lepas dari uang, baik untuk memperoleh kursi(baca:kekuasaan) ataupun pasca perolehan kursi. Tidak sedikit dari pemeroleh kursi tersebut yang lebih berusaha mengumpulkan harta dibandingkan mengemban amanah rakyat yang dipercayakan padanya. Rakyat tidak menutup mata terhadap berbagai fenomena yang terjadi terhadap para "wakil"nya. Meskipun demikian kita tidak boleh menghakimi bahwa semua wakil rakyat adalah seperti itu. Jangan karena kasus-kasus yang dilakukan beberapa elite politik menjadikan "elite politik yang bersih dan jujur" mendapatkan vonis yang sama. Dibutuhkan kecerdasan, keobyektifan dan kearifan dalam menilai dan menghakimi seseorang. Hal tersebut dibutuhkan juga dalam "mencontreng" tgl 9 April 2009 esok.
Memang rizqi (baca:uang) harus dicari, kita mesti berusaha untuk menafkahi diri dan keluarga kita. Dengan harta yang kita miliki peluang bersedekah lebih luas, namun semua harus berada dalam koridor "kehalalan". Banyak fakta bahwa orang yang mencari rizqi dengan cara yang tidak halal tidak akan memperoleh ketenangan dalam hidup ini.


....

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).(Qur'an Surat Ali Imron(3):14)


Selengkapnya...

Monday, March 09, 2009

ASTEROID DEKATI BUMI


detik.com . Sebuah asteroid sepanjang 50 km mendekati bumi pada hari ini, Senin (9/3/2009). Posisi asteroid tersebut lebih dekat daripada jarak bulan ke bumi.

"Jaraknya kurang dari 74.000 km, 2 kali dari jarak satelit geo stasioner," kata Peneliti Utama Astronomi-Astrofisika LAPAN Thomas Djamaluddin kepada detikcom, Senin (9/3/2009).

Namun Thomas meminta masyarakat tidak perlu khawatir. Asteroid tersebut masih berada dalam jarak aman.

"Melintas saja karena dekat, setelah itu menjauh lagi. Kemungkinan tidak akan bertubrukan dalam waktu seabad lagi," jelasnya.

Peristiwa tubrukan asteroid, kata Thomas, sebelumnya pernah terjadi 65 juta tahun yang lalu. Pada saat itu, tumbukan terjadi di Semenanjung Yukatan, Meksiko, yang diduga menjadi penyebab musnahnya dinosaurus dari muka bumi.

"Yang kedua seabad lalu, ada pecahan komet ENCKE yang jatuh di Siberia. Hal ini menyebabkan lubang sebesar Jawa Barat," tambahnya.

Untuk asteroid kali ini, Thomas mengaku tidak terlalu khawatir. Seandainya jatuh ke bumi pun dampaknya tidak akan terlalu besar.

"Kemungkinan hanya mengganggu jaringan satelit di bumi saja," pungkasnya.

Apa yang dapat kita petik dari pelajaran ini ... ? Semuanya bisa saja terjadi, tetapi kepasrahan kepada sang pencipta akan mampu mengalahkan siapa dan apa saja


Selengkapnya...

Sunday, March 01, 2009

LAGI-LAGI SOAL PEMILU ...

Tanggal 9 April 2009 semakin dekat, waktu yang cuman tinggal beberapa hari itu menjadikan saat-saat seperti mau mengikuti ujian bagi sebagian besar Partai dan para Calegnya. Ada suatu cerita yang semoga dapat dijadikan bahan instrospeksi bagi kita semua khususnya para Caleg dan bendera Partai yang dibawanya.
Disuatu daerah terpencil seorang nenek-nenek titip pesan terhadap salah satu Caleg partai tertentu yang silaturahim kesana. Maklum saat-saat seperti ini medan berat bukan menjadi masalah bagi para Caleg yang menginginkan dirinya dipilih oleh pembelinya. Nenek tadi bilang, "Pak, tolong kalau ke Jakarta mbok saya titip salam buat pak Presiden, dan sampaikan pesen saya.". "Pesen apa Nek," sahut Pak Caleg. "Tolong bilangin ke Pak Presiden bahwa Pemilu itu mestinya jangan 5 tahun sekali, tetapi buat 1 th sekali atau kalau mungin sebulan sekali.". " ?????????", Pak Caleg heran dan tertegun, buruan dia balik tanya " Lho kenapa Nek".
Si Nenek tidak sabar segera menjawab, " Soalnya begini Pak Caleg, saat-saat seperti ini menjelang Pemilu, banyaaaak sekali orang yang "baik hati", bagi sembako, bagi kaos, memperbaiki jalan. Sayang kan kalau cuma 5 th sekali". Pak Caleg pun manggut-manggut.
Memeng bener itu suatu realita di lapangan. Pemberian sangat mungkin dengan pamrih yang cuma satu, yaitu nama dia, nama partainya akan dicentang (v) oleh orang2 yang diberinya.
Kembali kepada masyarakat, dituntut kecerdasannya untuk memilih wakil yang tanpa pamrih, yang peduli tidak pada saat menjelang pemilu saja, tetapi 5 tahun bener2 memperhatikan nasib dirinya, nasib bangsa ini. Memang, saat seperti ini, Partai dan calegnya berebut pengaruh, saling meninggikan atribut partainya, namun saat Pemilu berakhir, sepertinya mereka "amblas bumi". Namun diantara sekian banyak partai dan Caleg ... tentunya ada partai yang diidolakan dan konsisten. Taruhlah para caleg tersebut dianggap "jelek"(baca:kurang amanah), tetapi pasti ada yang terbaik diantara yang jelek-jelek. Mau tidak mau kita harus memilih, karena negara kita menggunakan sistem seperti itu. Jangan sampai kita tidak memilih, karena bisa jadi laju negara ini terhambat karena "orang-orang pilihan penentu kebijakan" bukanlah pilihan kita.
Selengkapnya...

sabily