Friday, December 25, 2009

Script Radio Streaming

Tubuh ini (akal, jiwa dan raga) ibarat tanaman, yang selalu butuh siraman dan nutrisi. Sudah banyak kiranya ulasan tentang perlunya keseimbangan antara EQ, IQ dan SQ. Demikian juga kiranya kalau kita pinter menulis sesuatu, namun yang lain tidak tercukupi, maka sangatlah mungkin tulisannya akan hampa tak bermakna.
Menulis sesuatu (ngeblog) atau browsing sambil mendengarkan siraman rohani, dulu mungkin menjadikan impian, namun sekarang banyak radio streaming yang sudah terupload. Berikut ini script untuk radio-radio tersebut

<!--Widget Rodja Starts-->
<script type='text/javascript'>
wWidth = "200px";
wHeight = "170px";
wAutostart = "false";
wFullscreen = "false";
wBackgroundOut = "#77912B";
wBorderOut = "#40472B";
wBackgroundIn = "#40472B";
wBorderIn = "#A4C73C";
wColor = "#8C072B";
document.write('<scr'+'ipt type="text/JavaScript"

src="http://widget.radiorodja.com/player/bootstrap.js"></scr'+'ipt>');
</script>
<!--Widget Rodja Ends-->
<div class="art-Block-body">
<div class="art-BlockHeader">
<div class="l"></div>
<div class="r"></div>
<div class="art-header-tag-icon">
<div class="t">Radio Sunnah</div>
</div>
</div>
<div class="art-BlockContent">
<div class="art-BlockContent-tl"></div>
<div class="art-BlockContent-tr"></div>
<div class="art-BlockContent-bl"></div>
<div class="art-BlockContent-br"></div>
<div class="art-BlockContent-tc"></div>
<div class="art-BlockContent-bc"></div>
<div class="art-BlockContent-cl"></div>
<div class="art-BlockContent-cr"></div>
<div class="art-BlockContent-cc"></div>
<div class="art-BlockContent-body">
<p><object classid="clsid:d27cdb6e-ae6d-11cf-96b8-444553540000" width="150" height="350" codebase="http://download.macromedia.com/pub/shockwave/cabs/flash/swflash.cab#version=10,0,32,18">
<param name="flashvars" value="width=150&amp;height=350&amp;file=http://www.kajian.net/radiobox/playlist.xml&amp;displayheight=100&amp;shuffle=false&amp;showeq=true&amp;showstop=true&amp;overstretch=fit" />
<param name="src" value="http://www.kajian.net/radiobox/mediaplayer.swf" />
<param name="wmode" value="transparent" /><embed type="application/x-shockwave-flash" width="150" height="350" src="http://www.kajian.net/radiobox/mediaplayer.swf" flashvars="width=150&amp;height=350&amp;file=http://www.kajian.net/radiobox/playlist.xml&amp;displayheight=100&amp;shuffle=false&amp;showeq=true&amp;showstop=true&amp;overstretch=fit" wmode="transparent"></embed>
</object>
</p>
<div class="cleared"></div>
</div>
</div>

<div class="cleared"></div>
</div>
<div class="art-content-sidebar2">
<div class="art-Post">
<div class="art-Post-body">
<div class="art-Post-inner">
<div class="art-PostContent">
<span class="breadcrumbs pathway">Home</span>
</div>
<div class="cleared"></div>
</div>
<div class="cleared"></div>
</div>
</div>
</div>


tampilan script di atas bisa dilihat di blog ini pada kolom paling kanan, pada Title Radio Streaming

Semoga bermanfaat dan kita berdo’a semoga Allah senantiasa memberikan kita kemudahan-kemudahan disetiap aktifitas kita, Amiin.


والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته Selengkapnya...

Thursday, December 17, 2009

Renungan : Kematian Hati (alm. Ust. Rahmat Abdullah)

Banyak orang tertawa tanpa (mau) menyadari sang maut sedang mengintainya.

Banyak orang cepat datang ke shaf shalat layaknya orang yang amat merindukan kekasih. Sayang ternyata ia datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi.

Seperti penagih hutang yang kejam ia perlakukan Tuhannya. Ada yang datang sekedar memenuhi tugas rutin mesin agama. Dingin, kering dan hampa, tanpa penghayatan. Hilang tak dicari, ada tak disyukuri.

Dari jahil engkau disuruh berilmu dan tak ada idzin untuk berhenti hanya pada ilmu. Engkau dituntut beramal dengan ilmu yang ALLAH berikan. Tanpa itu alangkah besar kemurkaan ALLAH atasmu.

Tersanjungkah engkau yang pandai bercakap tentang keheningan senyap ditingkah rintih istighfar, kecupak air wudlu di dingin malam, lapar perut karena shiam atau kedalaman munajat dalam rakaat-rakaat panjang.

Tersanjungkah engkau dengan licin lidahmu bertutur, sementara dalam hatimu

tak ada apa-apa. Kau kunyah mitos pemberian masyarakat dan sangka baik orang-orang berhati jernih, bahwa engkau adalah seorang saleh, alim, abid lagi mujahid, lalu puas meyakini itu tanpa rasa ngeri.

Asshiddiq Abu Bakar Ra. selalu gemetar saat dipuji orang. "Ya ALLAH, jadikan diriku lebih baik daripada sangkaan mereka, janganlah Engkau hukum aku karena ucapan mereka dan ampunilah daku lantaran ketidaktahuan mereka", ucapnya lirih.

Ada orang bekerja keras dengan mengorbankan begitu banyak harta dan dana, lalu ia lupakan semua itu dan tak pernah mengenangnya lagi. Ada orang beramal besar dan selalu mengingat-ingatnya, bahkan sebagian menyebut-nyebutnya. Ada orang beramal sedikit dan mengklaim amalnya sangat banyak. Dan ada orang yang sama sekali tak pernah beramal, lalu merasa banyak amal dan menyalahkan orang yang beramal, karena kekurangan atau ketidaksesuaian amal mereka dengan lamunan pribadinya, atau tidak mau kalah dan tertinggal di belakang para pejuang. Mereka telah menukar kerja dengan kata.
Dimana kau letakkan dirimu?
Saat kecil, engkau begitu takut gelap, suara dan segala yang asing. Begitu kerap engkau bergetar dan takut.

Sesudah pengalaman dan ilmu makin bertambah, engkaupun berani tampil di depan seorang kaisar tanpa rasa gentar. Semua sudah jadi biasa, tanpa rasa.
Telah berapa hari engkau hidup dalam lumpur yang membunuh hatimu sehingga getarannya tak terasa lagi saat ma'siat menggodamu dan engkau meni'matinya?

Malam-malam berharga berlalu tanpa satu rakaatpun kau kerjakan. Usia berkurang banyak tanpa jenjang kedewasaan ruhani meninggi. Rasa malu kepada ALLAH, dimana kau kubur dia ?

Di luar sana rasa malu tak punya harga. Mereka jual diri secara terbuka lewat layar kaca, sampul majalah atau bahkan melalui penawaran langsung. Ini potret negerimu : 228.000 remaja mengidap putau. Dari 1500 responden usia SMP & SMU, 25 % mengaku telah berzina dan hampir separohnya setuju remaja berhubungan seks di luar nikah asal jangan dengan perkosaan. Mungkin engkau mulai berfikir "Jamaklah, bila aku main mata dengan aktifis perempuan bila engkau laki-laki atau sebaliknya di celah-celah rapat atau berdialog dalam jarak sangat dekat atau bertelepon dengan menambah waktu yang tak kauperlukan sekedar melepas kejenuhan dengan canda jarak jauh" Betapa jamaknya 'dosa kecil' itu dalam hatimu.

Kemana getarannya yang gelisah dan terluka dulu, saat "TV Thaghut" menyiarkan segala "kesombongan jahiliyah dan maksiat"?

Saat engkau muntah melihat laki-laki (banci) berpakaian perempuan, karena kau sangat mendukung ustadzmu yang mengatakan " Jika ALLAH melaknat laki-laki berbusana perempuan dan perempuan berpakaian laki-laki, apa tertawa riang menonton akting mereka tidak dilaknat ?"
Ataukah taqwa berlaku saat berkumpul bersama, lalu yang berteriak paling lantang "Ini tidak islami" berarti ia paling islami, sesudah itu urusan tinggallah antara engkau dengan dirimu, tak ada ALLAH disana?
Sekarang kau telah jadi kader hebat.
Tidak lagi malu-malu tampil.

Justeru engkau akan dihadang tantangan: sangat malu untuk menahan tanganmu dari jabatan tangan lembut lawan jenismu yang muda dan segar. Hati yang berbunga-bunga didepan ribuan massa.

Semua gerak harus ditakar dan jadilah pertimbanganmu tergadai pada kesukaan atau kebencian orang, walaupun harus mengorbankan nilai terbaik yang kau miliki. Lupakah engkau, jika bidikanmu ke sasaran tembak meleset 1 milimeter, maka pada jarak 300 meter dia tidak melenceng 1 milimeter lagi ? Begitu jauhnya inhiraf di kalangan awam, sedikit banyak karena para elitenya telah salah melangkah lebih dulu.

Siapa yang mau menghormati ummat yang "kiayi"nya membayar beberapa ratus ribu kepada seorang perempuan yang beberapa menit sebelumnya ia setubuhi di sebuah kamar hotel berbintang, lalu dengan enteng mengatakan "Itu maharku, ALLAH waliku dan malaikat itu saksiku" dan sesudah itu segalanya selesai, berlalu tanpa rasa bersalah?

Siapa yang akan memandang ummat yang da'inya berpose lekat dengan seorang perempuan muda artis penyanyi lalu mengatakan "Ini anakku, karena kedudukan guru dalam Islam adalah ayah, bahkan lebih dekat daripada ayah kandung dan ayah mertua" Akankah engkau juga menambah barisan kebingungan ummat lalu mendaftar diri sebagai 'alimullisan (alim di lidah)? Apa kau fikir sesudah semua kedangkalan ini kau masih aman dari kemungkinan jatuh ke lembah yang sama?

Apa beda seorang remaja yang menzinai teman sekolahnya dengan seorang alim yang merayu rekan perempuan dalam aktifitas da'wahnya? Akankah kau andalkan penghormatan masyarakat awam karena statusmu lalu kau serang maksiat mereka yang semakin tersudut oleh retorikamu yang menyihir ? Bila demikian, koruptor macam apa engkau ini? Pernah kau lihat sepasang mami dan papi dengan anak remaja mereka.
Tengoklah langkah mereka di mal. Betapa besar sumbangan mereka kepada modernisasi dengan banyak-banyak mengkonsumsi produk junk food, semata-mata karena nuansa "westernnya" . Engkau akan menjadi faqih pendebat yang tangguh saat engkau tenggak minuman halal itu, dengan perasaan "lihatlah, betapa Amerikanya aku".
Memang, soalnya bukan Amerika atau bukan Amerika, melainkan apakah engkau punya harga diri.
Mahatma Ghandi memimpin perjuangan dengan memakai tenunan bangsa sendiri atau terompah lokal yang tak bermerk. Namun setiap ia menoleh ke kanan, maka 300 juta rakyat India menoleh ke kanan. Bila ia tidur di rel kereta api, maka 300 juta rakyat India akan ikut tidur disana.

Kini datang "pemimpin" ummat, ingin mengatrol harga diri dan gengsi ummat dengan pameran mobil, rumah mewah, "toko emas berjalan" dan segudang asesori. Saat fatwa digenderangkan, telinga ummat telah tuli oleh dentam berita tentang hiruk pikuk pesta dunia yang engkau ikut mabuk disana. "Engkau adalah penyanyi bayaranku dengan uang yang kukumpulkan susah payah. Bila aku bosan aku bisa panggil penyanyi lain yang kicaunya lebih memenuhi seleraku"
Selengkapnya...

Tuesday, December 15, 2009

Bingkisan Akhir Tahun

Kaget, gumun dan terkesima, begitu komentar yang berada dalam benak dan terekspresi dalam tingkah laku. Setelah seminggu yang lalu merayakan Ultah pertama dengan si Smart, perayaan yang dipenuhi jamuan kesabaran, kini hadir bingkisan istimewa dari seseorang yang datang bagai gerimis di siang yang panas, mak nyus itu kalau kata si Bondan Winarno dalam wisata kulinernya.
Tidaklah berlebihan apresiasi ini ditujukan pada Bang Connect, sehari setelah perayaan itu, iseng2 sms nanyakan sesuatu yang dulu pernah ditawarkan, dan langsung direspon, esoknya langsung meluncur ke warung maknyus-nya dan dijanjikan besok atau lusa siap dipasang. Dan eeee sore hari itu juga langsung bingkisan itu dikirim via Rapidshare Premium. Dan tidak nyampe 30 menit, bingkisan Ultah itu selesai terdownload.
Begitulah kegembiraan yang kuterima ditengah kesabaran ini, sebuah kenikmatan yang luar biasa. Segalanya menjadi cepat, nikmat dan lezat. Hampir setahun koneksi internetku ndatndut, hidup nggak mati juga nggak, semua memang disesuaikan dengan kocek. Harga koneksi yang umum di sekitar tempat tinggalku rata2 berkisar 200 ribu untuk unlimited, maka mau tidak mau harus puas dan nerima keadaan dengan si mungil dan konseksuensinya pun harus menerima apa adanya dengan si mungil, mungkin kalau si mungil sudah tumbuh besar dia akan mampu berlari secepat atlet Olympiade. So, dengan bergesernya waktu dan bertambahnya kemakmuran bangsa ini (halah), maka harga koneksi pun mulai terjangkau. Dengan berbekal Akses Point dan kabel 15 meter lengkap dengan kotak plastik pengaman (itu semua juga dipinjami Bang Connect) dan sedikit sisa kayu 1,5 meter, maka lengkap sudah akses point terpancang berdiri kokoh di depan rumah, andai dipersiapkan dengan baik mungkin pemasangan akses point itu akan diiringi dengan lagu kebangsaan. Kutelpon Bang Connect untuk meminta ID dan password, kurang dari 5 menit, semuanya clap clap clap antara percaya tak percaya. Bagai orang yang habis sakit, begitu lahapnya makan, maka begitu lahapnya juga kubrowsing, kudownload dan kujelajahi negeri maya itu. Menjadi tantangan, apa yang dapat kulakukan dan kugali dari sumber daya alam di dunia maya ini. Kalau kemarin akses jalan yang kurang kondusif menjadikan alasan tidak produktifnya dalam komunitas Blogger baik Blogger Gurem atau Blogger Gurem Bangkok (guremnya sudah besar dan unggulan, kan ada jambu bangkok, ayam bangkok dsb). Semoga dengan perbaikan jalan menjadi hotmix ini akan mengurangi rasa malu dengan Pak Mars, Pak Sawali, Gus Yehia Ahmad, Mas Sholeh, Khairudin, mas Andi, Kang Jaitoe dan temen2 yang lain yang mungkin saya sebut satu persatu. Selengkapnya...

Wednesday, December 09, 2009

Ultah SMART-ku

Mendapatkan koneksi internet yang bagus, itu menjadikan dambaan. Terbayang dengan kecepatan yang clap clap clap. Perjalanan ini dimulai tahun 2006an, kupakai dial up telkomsel 080989999 ( kosong delapan kosong sembilan delapan sembilan empat kali .... ) kuladeni tantangan batin untuk browsing. Diel ...diel... diel ... tagihan telpon bulan berikutnya melambung, padahal pemakaian hanya beberapa jam saja, maklumlah 165rp permenit (itu permenit, kalau berjam-jam ya hitung sendiri), ada promo weekend net dr layanan yang sama, cukup 1000rp perjam, kulayani juga, eeeee masak selancar kok nunggu week end. Tawaran berikutnya speedy ... akses sih cepet, tp cepet bokek juga, masih terlampau mahal untuk kocekku.
Desember 2008 ada angin segar, sebuah penyedia jasa layanan internet CDMA (sebut saja SMART) buka promo, dengan beli HP Smart 1200 seharga 289rb, aku dapat gratisan koneksi 6 bl, wow ... menggiurkan , aku hitung 289rb : 6bl =48 ribuan, dapet gratisan HP juga. Segera kuberlari juga keesokan harinya di Galery Smart DP Mall Semarang, pagi sekali, sampe2 belum buka kutunggui juga demi sebuah cita-cita (ceileee). Pulang dengan seribu harapan ... kucoba koneksi ... dial ... berhasil, dan yang penting cocok dengan kocekku. Namun kadang koneksi kurang menggembirakan, lebih2 untuk indoor, maklum rumahku kehimpit dengan rumah tetangga yang bertingkat, so ... begitulah. Nyatanya kubawa di tempat yang bebas penghalang toh lancar2 saja. Lumayan murah dan menyenangkan tanpa taku bea rekening telpon tambahan. Enam bulan berlalu, rupanya jatah promo habis, gimana nih, eeee dia ngasih perpanjangan dengan isi pulsa 50rb gratis koneksi 1 bulan (50rbnya masih bisa dipakai untuk nelpon, sms, dan bayar koneksi lhoh). Kujalani dengan tabah dan penuh kesabaran. Sebulan berlalu kupakai bea 3rb perhari.
Tak terasa setahun (1 tahun) sudah aku berlangganan SMART, karena sekarang sudah Desember 2009, kesabaran demi kesabaran kulalui, semoga sekarang masih sabar juga. Namun harapan untuk mendapatkan koneksi murah dan cepat masih dalam impian, karena SMARTku semakin lambat ... maklum semakin banyak yang pakai. "Mau cepat kok murah" Selengkapnya...

sabily