Wednesday, July 14, 2010

Soft Drink tak sehat dan bikin ketagihan

Kendati tidak mengandung alkohol, minuman ringan berpotensi membuat seseorang ketagihan. Walhasil, potensi seseorang terkena obesitas kian besar. Apalagi minuman ringan sejak awal diketahui mengandung gula tinggi.

Anggota British Dietetic Association, Sian Porter, mengungkap, seseorang yang mengkonsumsi minuman dengan kadar gula tinggi secara otomatis membuat tubuh memiliki cadangan kalori yang tinggi. Celakanya, sukrosa dan glukosa, senyawa gula, cepat diserap tubuh. Akibatnya, tubuh seolah membutuhkan dua zat tadi.

"Gula dalam bentuk sukrosa dan glukosa cepat diserap tubuh. Energi yang terbentuk segera diserap tubuh, yang pada akhirnya masyarakat berpikir tubuh mereka butuh tambahan dua zat tadi,'' ujar Porter seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (13/7).

Sebelumnya, peneliti mengujicobakan pada tikus dengan memberikan sukrosa dan glukosa dalam kadar tinggi. Hasilnya, peneliti mendapati tikus seperti mengalami kecanduan layaknya diberikan kokain, morfin, dan nikotin.

Seorang pakar syaraf, Univerity of Princeton, Bart Hoebel, mengungkapkan, minuman soda atau ringan memiliki kandungan kafein tinggi yakni 34,5 mg. Akibatnya, minuman ringan juga memicu ketagihan dan gejala lain seperti sakit kepala, insomnia, dan perasaan gelisah dalam waktu singkat.

Tak hanya itu, ujar Hoebal, peneliti juga mengungkap bahwa minuman ringan mengandung senyawa fosfor yang mempengaruhi rasa. Sayangnya, kata dia, dengan level yang tinggi, efek negatifnya bakal berpengaruh pada kulit dan otot, dan berbahaya pula bagi hati dan ginjal.

Penurunan kalsium

Sementara itu, Dr Shawkat Razzaque, peneliti yang memimpin investigasi, mengungkapkan kesimbangan kadar fosfor dalam tubuh berpengaruh pada proses penuaan. Jadi, kata dia, jangan pernah mengkonsumsi mineral ringan dalam jumlah berlebih. Sebagai contoh, lanjutnya, mengkonsumsi minuman isotonik dengan kadar fosfor tinggi bakal melepas ikatan kalsium dari tulang.

Secara terpisah peneliti dari Tufts University, Boston, Amerika Serikat mengungkapkan, perempuan yang secara rutin mengkonsumsi minuman ringan tiga atau lebih per hari memiliki risiko penurunan kalsium dalam tulang hingga 4 persen.

Selain itu, temuan peneliti juga mengungkap mengkonsumsi minuman ringan per hari membuat tubuh sulit mengolah kalori. Ketika otak gagal mengubah kalori dari gula dalam bentuk cairan, ungkap peneliti itu, mereka akan mengirimkan sinyal yang mengatakan bahwa mereka lapar.

Selain itu, kata Porter, minuman ringan yang mengandung kadar gula tinggi meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2. "Walaupun minuman ini cenderung manis, fosfor dalam minuman tersebut mampu membuat konsumen ketagihan," ungkap Laura Wyness, peneliti dari British Nutrition Foundation.

Wyness menambahkan, selain buruk bagi tubuh, minuman juga buruk bagi kesehatan gigi. Hal itu disebabkan, minuman tersebut' membuat erosi pada gigi. (sumber: republika.co.id)
Selengkapnya...

Tuesday, July 13, 2010

Brokoli Mengalahkan Kanker

Julukan brokoli sebagai superfood bukanlah hal yang baru. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa sayuran yang satu ini memang memiliki sejenis kandungan alami yang dapat melawan sel kanker.

Berdasarkan kabar terbaru, para ahli di Inggris telah berhasil mengidentifikasi kandungan antikanker tersebut dan menjelaskan mekanisme zat ini berinteraksi dengan gen-gen yang bertanggung jawab dalam perkembangan kanker.

Seperti dipublikasikan dalam jurnal BioMed Central Molecular Cancer edisi terbaru, para ahli menguraikan bagaimana zat antikanker yang disebut sulforaphane ini bekerja. Secara sederhana, sulforaphane menetralkan sejenis gen yang disebut PTEN. Gen tersebut terlibat dalam pembentukan sel kanker prostat.

Dalam kondisi normal, PTEN akan menghambat perkembangan kanker. Akan tetapi, dalam sel-sel tertentu, gen ini justru menghilang dan inilah yang kemudian bakal memicu pertumbuhan penyakit kanker.


Hadirnya sulforaphane tampaknya mampu mengurangi pengaruh sel-sel yang kehilangan PTEN tersebut dan dapat mencegah kanker untuk tumbuh dan berkembang.

Kesimpulan ini diperoleh setelah para ilmuwan di Institute of Food Research Norwich Research Park melakukan serangkaian penelitian. Para ahli menggunakan jaringan prostat dari tubuh pria dan sel-sel kanker dari tikus. Penemuan ini tentu menjadi harapan baru bagi terciptanya suatu terapi bagi kanker prostat yang menyerang sekitar 36.000 pria setiap tahun.
sumber : kompas.com
Selengkapnya...

Friday, July 02, 2010

Kawasaki

Penyakit

Kawasaki adalah penyakit yang menyerang kulit, mulut, dan kelenjar getah bening, dan paling sering mempengaruhi anak-anak di bawah umur 5 tahun. Penyebab belum diketahui, tetapi jika dikenali gejala awal, anak-anak dengan penyakit Kawasaki bisa benar-benar pulih dalam beberapa hari. Tidak diobati, dapat mengakibatkan komplikasi serius yang dapat mempengaruhi jantung.

Menurut data Kidshealth, penyakit kawasaki terjadi pada 19 dari setiap 100.000 anak-anak di Amerika Serikat. Umumnya penyakit ini menyerang anak-anak keturunan Jepang dan Korea, tetapi juga dapat mempengaruhi semua kelompok etnis.
Penyakit ini pertama kali dikenalkan pada 1967 oleh Dr Tomisaku Kawasaki di Jepang. Oleh karena itulah nama penyakit ini disebut Kawasaki.

Tanda dan Gejala

Penyakit kawasaki tidak dapat dicegah, tetapi biasanya memiliki tanda gejala dan tanda-tanda yang muncul dalam beberapa fase. Fase pertama, yang dapat bertahan sampai 2 minggu, biasanya penderita tinggi dari 104 derajat Fahrenheit (39 derajat Celsius) dan berlangsung selama paling sedikit 5 hari.

Gejala lain yang biasanya berkembang meliputi: mata memerah, ruam di perut, dada, dan alat kelamin, bibir merah, kering, bibir pecah-pecah, bengkak lidah dengan benjolan berlapis putih dan merah, tenggorokan gatal, bengkak pada telapak tangan dan telapak kaki dengan warna ungu-merah, serta pembengkakan kelenjar getah bening

Perawatan
Anak-anak dengan penyakit Kawasaki harus dirawat di rumah sakit dan diasuh oleh seorang dokter yang memiliki pengalaman dengan penyakit ini.

Sumber: medlineplus,kidshealth, detikhealth.
Selengkapnya...

sabily