Tuesday, January 20, 2009

RADIKAL BEBAS



Radikal bebas adalah molekul yang kehilangan elektron, sehingga molekul tersebut merusak dan berusaha mengambil elektron dari molekul lain secara berantai. Radikal bebas dapat terpicu oleh berbagai hal di sekeliling kita, antara lain :
1. Asap rokok dan kendaraan bermotor
2. Sinar UV (Ultra Violet)
3. Zat kimia dan karsinogen dalam makanan (pengawet pada makanan instan dan kaleng, pewarna, makanan berlemak, makanan yang dibakar, pertisida, MSG)
4. Sisa metabolime tubuh
Radikal bebas tidak menimbulkan efek langsung namun perlahan-lahan akan menimbulkan reaksi berantai yang akibatnya akan muncul dalam hitungan tahun hingga puluhan tahun kemudian. Cepat lelah dan mudah sakit adalah gejala dini dari serangan radikal bebas yang biasanya luput dari perhatian kita.Sering kali ketika terdiagnosa, radikal bebas sudah terlanjur merusak tubuh dan menimbulkan penyakit degeneratif. Karenanya radikal bebas seringkali dijuluki sebagai " SILENT KILLER"


Akibat yang ditimbulkan dari reaksi berantai radikal bebas adalah dapat menimbulkan stres oksidatif, yaitu keadaan tidak seimbang dimana jumlah radikal bebas terlalu banyak, tidak seimbang dengan kadar antioksidan di dalam tubuh. Literatur medis membuktikan bahwa stress oksidatif adalah penyebab utama penuaan dini dan timbulnya penyakit kronis seperti kanker, tumor, mengganasnya kista, serangan jantung, alzheimer, diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, penurunan fungsi ginjal hingga gagal ginjal, kerusakan permanen pada liver dan paru-paru dan penyekit degeneratif yang lainnya. Radikal bebas juga dapat menyebabkan penurunan struktur DNA sehingga timbullah sel-sel mutan yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit kanker dan serangan jantung.
Untuk menjaga tubuh kita agar steril dari pemicu radikal bebas rasanya sulit atau bisa dikatakan tidak mungkin, karena faktor pemicunya begitu banyak terdapat di lingkungan sekitar kita. Namun kita dapat membantu tubuh menghambat dan menetralisirnya dengan mengkonsumsi antioksidan.
Kita perlu mengkonsumsi suplemen antioksidan karena saat ini kandungan antioksidan tubuh manusia yang didapat dari makanan sehari-hari sudah tak mampu lagi menetralisir serangan radikal bebas karena pola hidup dan tingkat polusi yang semakin tinggi.
Kita dapat mengkonsumsi suplemen antioksidan bahan alami yaitu Grape seed (biji anggur) karena pada biji anggur mengandung polifenol/proantosianidin hingga 95% menjadikannya antioksidan yang sangat kuat, namun tetap aman dikonsumsi sehari-hari. Khasiat biji anggur selain dipercaya oleh dunia kedokteran dan kesehatan, juga telah dikenal semenjak ratusan tahun yang lalu. Bahkan bangsa Mesir dan Yunani Kuno telah lama mengkonsumsinya untuk menyembuhkan penyakit.
Secara umum semua orang membutuhkan antioksidan, terutama individu yang memiliki pola hidup tidak sehat(jarang berolah raga, beraktivitas terlalu berat, sering mengkonsumsi makanan berlemak, tingkat stress yang tinggi, berada dalam lingkungan perokok atau polusi udara)sangat membutuhkan suplemen antioksidan untuk membantu menetralisir radikal bebas. Terlebih lagi bagi individu yang memiliki garis kekerabatan yang dekat dengan penderita diabetes, jantung koroner dan kanker, sangat memerlukan biji anggur untuk melawan penyakit degeneratif.
Grape seed (biji anggur) sudah dikenal di Amerika dan Eropa untuk pengobatan dan pencegahan terhadap penyakit degeneratif yang kronis. Jepang pun juga sangat intens menggunakannya. Beberapa khasiat biji anggur diantaranya :
1. menghambat perkembangan sel tumor dan kanker
2. mengurangi resiko penyakit jantung koroner yang disebabkan penyumbatan pembuluh darah ke jantung karena oksidasi LDL
3. mencegah proses penuaan dini
4. memperbaiki struktur kolesterol HDL dan LDL
5. membantu menjaga daya penglihatan mata, memperbaiki sel-sel otak
6. memperbaiki struktur tekanan darah yang relatif tinggi (hipertensi)
7. menghambat produksi asam penyebab luka lambung
Subhanallah
(Source: The Pasteur & Huntington Institutes and 7 Leading University in Europe Institue for Natural Product Research & uji klinis yang dilakukan, & beberapa brosur)

7 comments:

  1. Pak wahyu ini ide postingan yg bagus pak, gimana kalau kita produksi aNTI oksidan tersebut, saya yang mbantu masarkan setujuhhhhhh...

    ReplyDelete
  2. Waduh.. jadi agak takut.. makasih infonya.. harus hati2 deh..

    ReplyDelete
  3. duh, jadi makin tambah merenung saya pak. selama ini saya bukan hanya sekadar perokok pasif, melainkan benar perokok aktif. entah sdh molekul radikal bebas yang bersarang di tubuh saya. matur nuwun, pak wahyu infonipun.

    ReplyDelete
  4. Semua racun2 diatas sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari....
    *berencana pulang ke palembang kelak bila anak2 sudah pada merit, agar terhindar dari polusi asap kendaraan* Setidaknya udara di desa lebih fresh dibandingkan dengan jakarta...

    ReplyDelete
  5. sudah radikal, bebas lagi...

    ReplyDelete
  6. Radikal sendiri berkonotasi mengerikan, lha kalau yang radikal ini bergerak bebas, ya begitulah....
    (nggo pantes-pantes ngisi komentar)

    ReplyDelete
  7. Radikal bebas? duh pusing deh mas...kayaknya semua yg ada di sekitar kita ini gak baik ya? susah hidup jaman sekarang..hiks!
    thanks udah mampir....

    ReplyDelete

Terimakasih anda telah berkomentar dengan santun ....

sabily