Dalam dunia pengobatan tradisional, herbal ataupun akupuntur nama Prof.H.M. Hembing Wijayakusuma sangat melekat dalam khasanah tokoh yang berjasa dalam pengobatan masyarakat aktif menulis buku-buku pengobatan.
MASA kecil Hembing Wijayakusuma sedikit mirip riwayat Nabi Musa: sama-sama dimasukkan keranjang dan dibuang oleh orang tuanya. Bedanya, Musa dihanyutkan di Sungai Nil, Hembing “diberikan” kepada orang lain. Perbedaan yang lain, nabi di zaman Firaun, Raja Mesir Kuno, itu dibuang lantaran menghindari pembantaian sang raja, Hembing dibuang karena sakit-sakitan dan dianggap tidak memiliki harapan hidup, sementara keluarganya hidup melarat.
Untungnya, pembuangan —yang merupakan inisiatif neneknya— itu tak berlangsung terlalu lama, karena L.T. Kwan, sang ibu segera “meminta” kembali si Hembing kecil. Untuk menebus kesalahannya, sang nenek yang ahli pengobatan tradisional di Medan, akhirnya menurunkan semua ilmunya kepada Hembing. “Sejak kecil, saya sudah belajar, dan ingin mengetahui semuanya,” tuturnya.
Belakangan, warisan nenek itulah, yang menentukan jalan hidupnya. Sejak berusia 15 tahun, anak keenam dari 11 bersaudara ini, sudah mahir mengobati orang. “Saya sudah berpraktik selama 46 tahun,” kenangnya. Dalam usia yang masih muda, 26 tahun, Hembing yang pernah mendapat julukan Kaipang Pangcu atau ketua persatuan gelandangan dan pengemis –karena sering berkumpul dengan mereka—sudah diangkat sebagai guru besar pengobatan tradisional, di Wongkwang University, Korea Selatan.
Dalam mengobati, Hembing tak pernah memilih pasien. Siapa saja bisa datang dan berobat kepadanya. Ini, diakuinya berkat ajaran H.S. Chong, sang ayah dan agama yang dianutnya. Kadang, ia juga tak segan menyelipkan pesan-pesan agama dalam pengobatannya, atau berceramah soal pengobatan dalam kegiatan agama. “Sejak kecil saya sudah terbiasa dengan ajaran Islam,” aku lelaki yang lahir di rumah kontrakan di Jalan Serdang Gang Sado, Medan ini.
Kini, selain dikenal sebagai suhu pengobatan tradisional, Hembing juga dikenal sebagai penulis buku yang produktif. Sudah sekitar 70 judul buku yang ditulisnya, yang sebagian besar menyangkut soal kesehatan. “Untuk bisa mencapai posisi seperti sekarang, saya harus melalui perjuangan yang cukup keras,” katanya.
Prof.Dr.H.M.Hembing Wijayakusuma mengatakan dengan kembali maraknya gerakan kembali ke alam (back to nature) kecenderungan penggunaan bahan obat alam (herbal) di dunia semakin meningkat.
Dalam paparan berjudul ”Kekayaan dan Pengembangan Tanaman Obat Indonesia” pada Seminar Warisan Budaya dan Ekonomi Kreatif dalam rangkaian ”Pekan Produk Budaya Indonesia 2007” di Balai Sidang Jakarta, Kamis (12/7), Prof.Hembing menjelaskan gerakan kembali ke alam itu dilatarbelakangi perubahan lingkungan, pola hidup manusia, serta perkembangan pola penyakit.
Menurut Hembing slogan back to nature menunjukkan minimnya efek negatif penggunaan herbal serta secara ekonomis menarik minat masyarakat kembali menggunakan obat-obatan bahan alami.
Herbal memiliki efek samping yang lebih rendah dibanding obat-obatan kimia karena obat herbal bersifat alamiah, dan penelitian tanaman berkhasiat obat secara ilmiah menunjukkan bahwa tanaman itu mengandung zat atau senyawa aktif yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan.
Hembing mengutip data WHO bahwa perawatan kesehatan sekitar 80 persen penduduk dunia memanfaatkan obat tradisional bersumber dari ekstrak tumbuhan.
Peningkatan kebutuhan obat herbal itu merupakan peluang besar bagi Indonesia dalam pengembangan budidaya dan agribisnis tumbuhan obat maupun industri pengolahannya pada skala yang cukup besar.
“Saat ini produksi obat tradisional dan fitofarmaka berkembang dengan pesat sehingga kebutuhan tumbuhan obat untuk bahan baku industri tersebut juga meningkat tajam”, kata Hembing.
RIWAYAT HIDUP
Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma, lahir di Medan, 10 Maret 1940, Agama :Islam, beliau merupakan lulusan Chinese Medical Institute-Chinese Pharmacology and Acupuncture, Hongkong tahun 1970. Hembing pernah berkarir sebagai Penasehat pada Chinese Medical Institute-Chinese Pharmacology and Acupuncture Hongkong (1975), Pensehat Konsultan pada The Journal of Tokyo Pain Control Institute Jakarta (1975), Wakil Presiden pada World Academy Society of Acupuncture Korea Selatan] (1975), Staf Pengajar pada Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Medan (1976), Guru Besar Wongkwang University Korea Selatan (1976), Penasehat pada Acupuncture Association of Quebec Kanada (1977), Penasehat pada Societe Italiana di Agopunctura Italia (1977), Presiden CD Dag Hammarskjod (1987), Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupuntur Indonesia (HIPTRI) (1992), Guru Besar di Dongshin University Korea Selatan (1995), Ketua Majelis Pimpinan Pusat Asosiasi Dosen Indonesia (MPP-ADI) (1999), Dewan Kurator Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta (1999), Senat Guru Besar UBK Jakarta, Pendiri Bagian Akupuntur Universitas Islam Sumatera Utara, Medan, serta Ketua Umum Yayasan Cheng Ho Semarang-Jakarta.
Kegiatan Lain :
Hembing juga dikenal sebagai penulis buku yang produktif. Sudah sekitar 70 judul buku yang ditulisnya, yang sebagian besar menyangkut soal kesehatan
Keluarga :
Ayah : H.S. Chong Ibu : L.T. Kwan Istri : Lilan Kusumawati (Alm.) Anak : 1. Valencia Wijayakusuma 2. Ipong Wijayakusuma 3. Mochtar Wijayakusuma
Alamat Rumah :
Jalan KS. Tubun No. 37 D, Petamburan, Jakarta Pusat 10260
(sumber: wikipedia, apa dan siapa, rixco )
MASA kecil Hembing Wijayakusuma sedikit mirip riwayat Nabi Musa: sama-sama dimasukkan keranjang dan dibuang oleh orang tuanya. Bedanya, Musa dihanyutkan di Sungai Nil, Hembing “diberikan” kepada orang lain. Perbedaan yang lain, nabi di zaman Firaun, Raja Mesir Kuno, itu dibuang lantaran menghindari pembantaian sang raja, Hembing dibuang karena sakit-sakitan dan dianggap tidak memiliki harapan hidup, sementara keluarganya hidup melarat.
Untungnya, pembuangan —yang merupakan inisiatif neneknya— itu tak berlangsung terlalu lama, karena L.T. Kwan, sang ibu segera “meminta” kembali si Hembing kecil. Untuk menebus kesalahannya, sang nenek yang ahli pengobatan tradisional di Medan, akhirnya menurunkan semua ilmunya kepada Hembing. “Sejak kecil, saya sudah belajar, dan ingin mengetahui semuanya,” tuturnya.
Belakangan, warisan nenek itulah, yang menentukan jalan hidupnya. Sejak berusia 15 tahun, anak keenam dari 11 bersaudara ini, sudah mahir mengobati orang. “Saya sudah berpraktik selama 46 tahun,” kenangnya. Dalam usia yang masih muda, 26 tahun, Hembing yang pernah mendapat julukan Kaipang Pangcu atau ketua persatuan gelandangan dan pengemis –karena sering berkumpul dengan mereka—sudah diangkat sebagai guru besar pengobatan tradisional, di Wongkwang University, Korea Selatan.
Dalam mengobati, Hembing tak pernah memilih pasien. Siapa saja bisa datang dan berobat kepadanya. Ini, diakuinya berkat ajaran H.S. Chong, sang ayah dan agama yang dianutnya. Kadang, ia juga tak segan menyelipkan pesan-pesan agama dalam pengobatannya, atau berceramah soal pengobatan dalam kegiatan agama. “Sejak kecil saya sudah terbiasa dengan ajaran Islam,” aku lelaki yang lahir di rumah kontrakan di Jalan Serdang Gang Sado, Medan ini.
Kini, selain dikenal sebagai suhu pengobatan tradisional, Hembing juga dikenal sebagai penulis buku yang produktif. Sudah sekitar 70 judul buku yang ditulisnya, yang sebagian besar menyangkut soal kesehatan. “Untuk bisa mencapai posisi seperti sekarang, saya harus melalui perjuangan yang cukup keras,” katanya.
Prof.Dr.H.M.Hembing Wijayakusuma mengatakan dengan kembali maraknya gerakan kembali ke alam (back to nature) kecenderungan penggunaan bahan obat alam (herbal) di dunia semakin meningkat.
Dalam paparan berjudul ”Kekayaan dan Pengembangan Tanaman Obat Indonesia” pada Seminar Warisan Budaya dan Ekonomi Kreatif dalam rangkaian ”Pekan Produk Budaya Indonesia 2007” di Balai Sidang Jakarta, Kamis (12/7), Prof.Hembing menjelaskan gerakan kembali ke alam itu dilatarbelakangi perubahan lingkungan, pola hidup manusia, serta perkembangan pola penyakit.
Menurut Hembing slogan back to nature menunjukkan minimnya efek negatif penggunaan herbal serta secara ekonomis menarik minat masyarakat kembali menggunakan obat-obatan bahan alami.
Herbal memiliki efek samping yang lebih rendah dibanding obat-obatan kimia karena obat herbal bersifat alamiah, dan penelitian tanaman berkhasiat obat secara ilmiah menunjukkan bahwa tanaman itu mengandung zat atau senyawa aktif yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan.
Hembing mengutip data WHO bahwa perawatan kesehatan sekitar 80 persen penduduk dunia memanfaatkan obat tradisional bersumber dari ekstrak tumbuhan.
Peningkatan kebutuhan obat herbal itu merupakan peluang besar bagi Indonesia dalam pengembangan budidaya dan agribisnis tumbuhan obat maupun industri pengolahannya pada skala yang cukup besar.
“Saat ini produksi obat tradisional dan fitofarmaka berkembang dengan pesat sehingga kebutuhan tumbuhan obat untuk bahan baku industri tersebut juga meningkat tajam”, kata Hembing.
RIWAYAT HIDUP
Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma, lahir di Medan, 10 Maret 1940, Agama :Islam, beliau merupakan lulusan Chinese Medical Institute-Chinese Pharmacology and Acupuncture, Hongkong tahun 1970. Hembing pernah berkarir sebagai Penasehat pada Chinese Medical Institute-Chinese Pharmacology and Acupuncture Hongkong (1975), Pensehat Konsultan pada The Journal of Tokyo Pain Control Institute Jakarta (1975), Wakil Presiden pada World Academy Society of Acupuncture Korea Selatan] (1975), Staf Pengajar pada Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Medan (1976), Guru Besar Wongkwang University Korea Selatan (1976), Penasehat pada Acupuncture Association of Quebec Kanada (1977), Penasehat pada Societe Italiana di Agopunctura Italia (1977), Presiden CD Dag Hammarskjod (1987), Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupuntur Indonesia (HIPTRI) (1992), Guru Besar di Dongshin University Korea Selatan (1995), Ketua Majelis Pimpinan Pusat Asosiasi Dosen Indonesia (MPP-ADI) (1999), Dewan Kurator Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta (1999), Senat Guru Besar UBK Jakarta, Pendiri Bagian Akupuntur Universitas Islam Sumatera Utara, Medan, serta Ketua Umum Yayasan Cheng Ho Semarang-Jakarta.
Kegiatan Lain :
Hembing juga dikenal sebagai penulis buku yang produktif. Sudah sekitar 70 judul buku yang ditulisnya, yang sebagian besar menyangkut soal kesehatan
Keluarga :
Ayah : H.S. Chong Ibu : L.T. Kwan Istri : Lilan Kusumawati (Alm.) Anak : 1. Valencia Wijayakusuma 2. Ipong Wijayakusuma 3. Mochtar Wijayakusuma
Alamat Rumah :
Jalan KS. Tubun No. 37 D, Petamburan, Jakarta Pusat 10260
(sumber: wikipedia, apa dan siapa, rixco )
Hembing seorang tokoh di dunia pengobatan alternatif, Indonesia butuh insan yg seperti itu
ReplyDeleteandai dia bisa di temui setiap waktu, tentu pengobatan alternatifnya sangat membantu ayahku yang lagi terkena stroke. ^ngarep_ON^
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteSaya sungguh terkesan dengan beliau ini,.bangga Indonesia punya Dr. Hembing..;)
ReplyDeleteOh ternyata gitu perbedaan herbal dan kimia....
ReplyDeleteWah harus bangga nih jadi bangsa yang kaya akan tanaman obat....
ReplyDeleteAmazing artikel…. Semoga saya bisa praktekan tipsnya dan berhasil
ReplyDeleteTerima Kasih, Tulisan yang sangat membantu. Salam Sukses!
ReplyDeleteTerima kasih atas pencerahannya, tulisannya menarik juga. Saya akan coba
ReplyDeleteaku paling senang dengan semua pengetahuan ini, terima kasih sudah berbagi ilmu
ReplyDeleteSetelah membaca Info dan Artikel, saya jadi ingin mencoba. Salam Sukses
ReplyDeleteTerima kasih atas Artikel dan Info yang selalu menambah wawasan.semoga sukses
ReplyDeleteMenarik, sangat Menarik Artikel dan Tipsnya. boleh dicoba. salam sukses
ReplyDeletecemerlang Postingan dan Infonya.boleh dicoba. ditunggu info berikutnya. Terimaksih
ReplyDeleteTulisan dan Tipsnya sangat bermanfaat dan Infomatif. wajib dicoba. sukses selalu.
ReplyDeleteTips yang cerdas cuma di Wibesite ini banyak kumpulan Artikel bagus. harus dicoba. salam sukses
ReplyDeleteAmazing artikel, Infonya bagus banyak mengandung Tips dan Pesan yang bermutu. salam sukses
ReplyDeleteCemerlang Postingan dan Infonya.boleh dicoba. ditunggu info berikutnya. Terimaksih
ReplyDeleteSaya menemukan Artikel hebat di wibesite ini jadi ingin coba Tipsnya. Semoga berhasil
ReplyDeleteArtikel Menarik terutama Infonya, boleh dicoba. Salam sukses
ReplyDeleteInfo dan Tulisannya Amazing, boeh dicoba. Sukses selalu
ReplyDeleteTipsnya sangat Infomatif, wajib dicoba salam sukses
ReplyDeleteInformasinya keren sekali, sangat bermanfaat.sukses selalu
ReplyDeleteTerimakasih Banyak Tips dan Artikelnya, boleh dicoba. Salam sukses
ReplyDeletesetelah saya mencari cari di beberapa Wibesite , saya menemukan Artikel yang Bagus dan bermanfaat. Patut di coba, sukses selalu
ReplyDeletemakin banyak tokoh seperti pak hembing,tentu makin banyak dokter herbal yang bisa kita jadikan tempat rujukan pengobatan nich
ReplyDeleteada kok gan...tp dy satu leting dengan beliau jg...posisi prakteknya skrg ada di Aceh Barat Daya.
Deletegan,,menurut saya ketahui...Prof hembing juga mempunyai Rekannya yang sama ahli dengan beliau dan Rekannya sekarang membuka Pengobatan Alternatif juga dan rekannya ini juga Lulusan di Chinese Medical Institute-Chinese
ReplyDeletePharmacology and Acupuncture,hongkong juga.Namanya M.Shaleh jika ada yang mencari pengobatan alternatif seperti yang dimiliki beliau datang aja ke Aceh tepatnya di Aceh Barat Daya.
Adakah generasi penerusnya...? atau semacam sekolahnya...
ReplyDeleteSetelah membaca artikel ini saya sangat terkesan dengan kerendahan hembing. Memang benar bahwa ramuan ramuan alami itu baik untuk kesehatan dan tidak ada efek samping di dalamnya. Kita butuh perawatan alami.
ReplyDeleteHembing luar biasa....
ReplyDeleteAntibiotik Gejala Kencing Nanah Di Apotik
Obat Antibiotik Gejala Kencing Nanah Di Apotik
Antibiotik Gejala Kencing Nanah Di Apotik
Obat Antibiotik Gejala Kencing Nanah Di Apotik
Antibiotik Gejala Kencing Nanah Di Apotik
Obat Antibiotik Gejala Kencing Nanah Di Apotik
Antibiotik Gejala Kencing Nanah Di Apotik
Artikel ini penuh dengan pengetahuan dan ya pengobatan alami adalah yang terbaik karena tidak memiliki efek samping
ReplyDeletepengobatan alami adalah yang terbaik tidak memiliki efek samping
ReplyDeleteterima kasih telah berbagi informasi yang bagus
ReplyDelete