Friday, April 03, 2009

JANGAN CONTRENG SAYA


Jangan CONTRENG saya karena :
saya bukan CALEG
seandainya Calegpun belum tentu saya amanah,
apalagi jujur ... masih jauhlah sebutan itu
seandainya terpilih bisa jadi saya mabuk kekuasaan, mementingkan kepentingan diriku sendiri, keluargaku dan kroni-kroniku.
apalagi memenuhi janji-janjiku saat kampanye .... mungkin saya lupa terhadap janji itu atau mungkin malah sengaja saya lupakan.
Tapi .... tidak semua Caleg seperti saya, masih banyak Caleg yang baik. Tidak semua Caleg bobrok kaya' saya.
Jangan karena saya, semua Caleg dihakimi seperti saya. Kita harus obyektif dalam memandang dan menilai.
Paling tidak kendaraan apa (Partai) yang dia pakai. Kalau kendaraannya mulus... "kinclong" .... dan sopirnya "Cerdas, Profesional dan Santun" dan sangat "Peduli" terhadap orang yang kesusahan di perjalanan, tentu perlu kita "contreng' dia. Kalau belum kenal dengan orangnya, "kendaraan"nyalah yang perlu kita contreng.
Perjalanan masih panjang ( 5 tahun ), jangan sampai kita salah memilih mobil dan sopir untuk perjalanan itu .....
Cermatlah ... tanggal 9 April 2009 adalah terakhir kita memilih, karena untuk memilihnya lagi butuh waktu yang sangat lama. Kita yang menentukan ...

7 comments:

  1. Tulisane tirik2, koyo buku paket...
    (aku durung bisa)

    ReplyDelete
  2. Mangkane, saya contreng wakil dari PKS ajah, terbukti amanah dan selalu membongkar kasus korupsi, khususnya di daerah tangerang...

    ReplyDelete
  3. klo saya contreng PSK aja ah...

    ReplyDelete
  4. Sebuah analogi yang cantik menggunakan perumpamaan kendaraan dan sopir yang mengemudikannya.

    Jelas saya kemaren ndak mencontreng kendaraan yang ndak memenuhi standar tertinggi keselamatan, ndak lengkap sein, lampu rem, ndak ada safety belts-nya, rem ndak pakem, ban gundul dan STNK-nya juga mati ndak di urus. hah

    Apalagi bila sopirnya ugal - ugalan bahkan SIM pun dapet nyogok apalagi kalau baru bisa nyetir itu pun kalau pindah perseneling kadang mesin mobilnya bisa mati.

    Jelas kita ndak akan menyerahkan pilihan kita pada kombinasi mematikan itu; kendaraan bobrok tak terurus dan sopir yang masa bodoh dengan keselamatan penumpang. Padahal waktu ngetem di terminal, suara si kernet dengan nyaring dan lantang menyuarakan; MAKMUR! MAKMUR! MAKMUR! ahh jangan - jangan di tengah perjalanan kita sudah dibawa terperosok nyungsep di kolong jembatan.

    ReplyDelete

Terimakasih anda telah berkomentar dengan santun ....

sabily