Friday, January 29, 2010

Cuka + Telur = Obat


Telur ayam kampung diyakini dapat menyembuhkan penyakit jantung koroner, kencing manis, kelelahan tubuh, maag, atau usus besar turun. Bahkan bagi orang yang berusia 40 tahun ke atas, dapat menormalkan penyakit akibat pendarahan di otak dan serangan jantung. Metode penyembuhan secara alternatif ini bukan bermaksud menyaingi obat2 produksi berbagai farmasi seperti Mylanta, Promag & obat bebas lainnya. Namun, di tengah bangsa ini didera berbagai kesulitan ekonomi, penyembuhan bermacam-macam keluhan sakit lambung/perut
menggunakan telur ayam kampung adalah terobosan yang cukup efektif.
Untuk dapat berfungsi sebagai obat, terutama obat sakit maag atau usus besar turun tersebut, tentunya telur ayam kampung tidak langsung dimakan mentah begitu saja atau digodok setengah matang, tetapi harus melalui prosedur yang tidak sulit dilakukan oleh masyarakat awam lainnya.

Telur ayam mengandung protein dan lecithin yang tinggi (HU Pikiran Rakyat, 19/11), yakni sejenis vitamin suplemen yang kalau dikonsumsi dengan benar dapat menurunkan kadar kolesterol di tubuh. Bahkan, belakangan ini terdapat telur BRA (bebas residu antibiotik) berwarna hijau dan aman dikonsumsi, yang akan menjadikan tubuh kita bebas antibiotik.
Ramuan yang dapat dibuat sendiri oleh siapa saja ini ditemukan Gubernur Universitas Osaka Jepang Prof. Oshima dan diberi nama Telur Cuka karena pada intinya ramuan ini adalah telur dan cuka beras atau cuka apel (sangat mudah ditemui di super market).

Dari sebuah testimoni bahwa seseorang yang divonis operasi otak oleh rumah sakit besar di
Bandung, akhirnya dapat diselamatkan, diantaranya oleh Cuka Telur ini. Tidak menutup kemungkinan orang yang menderita pembengkakan lever yang cukup berat, diabetes akut dapat sembuh, bila mampu mengonsumsi secara kontinyu paling sedikit dua bulan.
Menurut Oshima, beberapa penyakit yang terbukti tersembuhkan oleh ramuan Cuka Telur ini diantaranya, reumatik, gangguan saraf, dan sakit ketuaan.
Hebatnya, ahli obat dari Jepang ini tidak merahasiakan cara pembuatan Cuka Telur
tersebut sehingga setiap orang dengan mudah mengikuti penyembuhan dengan metodenya.

Cuka telur
Sebelum membuat cuka telur, yang harus diyakini adalah antara Cuka Apel atau Cuka Beras adalah tidak membahayakan tubuh jika dikonsumsi, asal dilakukan dengan cara yang benar.
Dan, yang perlu diingat, semua alat yang digunakan tidak boleh menggunakan unsur logam,
baik itu sendok, tutup gelas atau peralatan lainnya. Sebelum memulai minum ramuan Cuka Telur akan lebih baik jika konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
  1. Masukkan ke dalam wadah (baskom) dari plastik/kaca sebanyak 180 cc cuka jenis venegar yang dibuat dari buah apel atau beras (cuka beras lebih bagus).
  2. Cuci bersih sebutir telur ayam kampung asli, lalu keringkan(diangin-anginkan).
  3. Masukkan telur ayam kampung mentah tadi ke dalam cuka.
  4. Biarkan telur mengapung dalam cuka tanpa harus dikocek terlebih dahulu selama 36-40 jam sampai kulit telur larut ke dalam cuka dan tinggal kulit arinya. Setelah itu baru kocok telur yang tinggal terbungkus kulit ari tersebut bersama cuka itu.
  5. Kini siapkanlah bahan dasar ramuan Cuka Telur. Cuka Telur yang sudah jadi (180 cc) tersebut cukup diminum selama 5-7 hari setiap pagi sebelum makan, puasa minimal satu jam sebelum minum Cuka Telur. Begitu bangun pagi, jangan mengonsumsi atau minum apa pun, baru setelah meminum cuka telur, bisa mengonsumsi yang lainnya.
Cara meminumnya :
Ambil sebagian bahan dasar Cuka Telur (180 cc) tadi dengan takaran 25-35 cc, campur dengan air hangat (mineral) sebanyak 2 atau 3 kali volume larutan (seperempat gelas) dan tambahkan sesendok madu asli sebagai penyedap.
Bagi orang sehat, minum Cuka Telur secara kontinyu, akan bermanfaat menghilangkan pegal linu atau kelelahan lainnya (ingat khasiat berar kencur campur telur dan madu) setelah seharian bekerja keras atau berolah raga kendati meminumnya tidak harus memenuhi prosedur yang ketat seperti jika meminum Cukai Telur ini sebagai obat penyembuhan. Bila Cuka Telur diminum menjelang bekerja berat, fungsinya mencegah proses kelelahan.

Menurut Oshima, pada dasarnya, usia semakin tua menjadikan darah semakin bersifat asam.
Padahal, semestinya darah manusia bersifat alkali. Oleh karena itu semakin tua usia manusia dianjurkan banyak-banyak mengonsumsi sayur-sayuran (mengarah kepada vegetarian), mengurangi semaksimal mungkin mengonsumsi daging. Walau demikian, jika ingin mengonsumsi daging, pilih daging yang tidak berisiko besar, seperti daging ayam atau ikan.
Jika mengonsumsi ikan, sebaiknya pilih yang berdaging putih, bukan kemerah-merahan.
Cuka yang bersifat asam setelah masuk ke dalam tubuh akan membuat darah lebih bersifat alkali sehingga buah-buahan sangat baik bagi tubuh karena memiliki sifat keasaman. Yang tidak kalah penting yang harus diperhatikan, Cuka Telur tidak awet apabila disimpan di tempat biasa sehingga perlu menyimpannya yang lebih dingin (lemari es) atau refrigerator. (reference: banyumas internet community, Arthazone )

1 comment:

  1. Informasi yg bermanfaat, Setiap sakit ada obatnya, kita wajib usaha

    ReplyDelete

Terimakasih anda telah berkomentar dengan santun ....

sabily