Sunday, August 09, 2009

Kursus singkat kehidupan

Kematian datang silih berganti, dari pejabat, orang biasa ataupun rakyat jelata tidak peduli siapa yang akan dijemputnya. Michael Jackson, Mbah Surip, Rendra, seorang ulama ataupun siapa saja termasuk orang yang melakukan kemaksiatan, semua itu menjadikan pelajaran b agi mereka yang masih hidup. Kapan kematian itu menjadi sesuatu yang berkualitas. Lantas yang seperti apa mati yang berkualitas itu ....??? Apa karena mati di tempat tidur yang enak, mati di tengah kemewahan, mati di pinggir sungai ataukah yang ekstrim mati terkena aksi bom bunuh diri ...?? Kiranya semua sepakat bahwa mati adalah proses berhentinya kehidupan dunia menuju kehidupan selanjutnya. Lantas yang seperti apakah yang berkualitas itu ? Menurut saya proses sebelum kematian itulah tolok ukurnya. Kalau selama hidupnya digunakan kepada hal-hal yang baik, sepanjang hidupnya untuk menghamba kepada penciptaNya sampai detik2 terakhir, kiranya itulah yang berkualitas.Jika selama hidupnya dari a sampai z , ia memaknainya sebagai ibadah, atau grafik yang dia capai dalam kehidupan selalu naik atau pada akhir kehidupannya grafiknya berada di atas, insyaallah dia berkualitas. Setiap peristiwa kematian akan mengingatkan kita agar di akhir moment itu kita berada di puncak kualitas, karena dia akan menghampiri yang dia ingini, siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Dan memang "kematian menjadikan pelajaran bagi yang masih hidup"....
lihat versi wordpressku??

4 comments:

  1. kok ngomong gitu way? aku khan takut kl denger kata2 'mati'.
    Lagian itu ngapain pula tampang joko susilo loe jadiin banner way, mending muka gw ajah :))
    *sebel liat orang itu*

    ReplyDelete
  2. kematian sesuatu yang pasti kedatangannya tinggal nunggu waktunya saja maka bersiaplah dan waspadalah

    ReplyDelete
  3. benar sekali pak wahyu, semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran berharga dari berbagai poeristiwa kematian yang terjadi di sekitar kita.

    ReplyDelete
  4. Semoga sebelum mati kita sempat membangun warisan dalam arti sebenarnya, bukan hanya sebatas materi. Amin.

    Selamat berjuang.

    ReplyDelete

Terimakasih anda telah berkomentar dengan santun ....

sabily