Monday, March 29, 2010

Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium

Kesehatan sangatlah penting, terkadang hal tersebut kurang kita sadari. Begitu tersadar kalau kita kena "sakit". Selain mengontrol pola makan, pola tidur, olah raga juga sangat penting. Bagi yang sudah berumur alangkah baiknya kalau diimbangi dengan cek laborat (sebagi kontrol).
Di bawah ini ada beberapa petunjuk singkat pemeriksaan laboratorium :
  1. Berpuasa antara 8 - 12 jam, mulai malam hari hingga saat pengambilan darah. Pada saat puasa tidak boleh makan apapun termasuk permen karet. Tidak minum teh, kopi, susu atau minuman lain meskipun tanpa gula. Jangan berpuasa lebih dari 14 jam. Tidak merokok. Tetap diperbolehkan minum air putih tanpa gula.
  2. Perhatikan asupan karbohidrat. Pastikan mendapat asupan karbohidrat yang cukup selama 3 hari sebelum pemeriksaan.
  3. Hindari berolah raga dan melakukan aktifitas fisik yang berta paling tidak 12 jam sebelum pemeriksaan atau pengambilan darah.
  4. Informasikan kepada petugas apabila sedang mengkonsumsi obat
Sumber: brosur di Lab.Medis Sarana Medika


Selengkapnya...

Sunday, March 28, 2010

Cara Mengatasi Sakit Maag

Berdasarkan gejalanya, maag di bagi 2 yaitu maag ringan dan maag membandel. Maag ringan dalam istilah medisnya di sebut dismotility-like dyspepsia dengan gejala utamanya mual, kembung, bersendawa dan rasa penuh di lambung. Maag membandel istilah medisnya disebut ulcer-like dyspepsia dengan gejala utamanya nyeri ulu hati dan lambung.
Tips mencegah sakit maag :
  • makan secara teratur
  • hindari makanan pedas dan asam
  • kurangi minuman bersoda, minuman berkafein dan beralkohol
  • hindari pemakaian obat yang dapat menimbulkan iritasi lambung
  • kurangi merokok
  • hindari stress
  • olah raga teratur
  • istirahat yang cukup
Referensi:
Talley NJ et al Functional Gastroduodenal Disorders
Talley NJ.Non Ulcer Dyspepsia. Textbook of Gastroenterology



Selengkapnya...

Saturday, March 27, 2010

Testimony Habbatussauda

Setiap sakit ada obatnya, tergantung kita mau mencarinya saja. Karena sakit adalah merupakan ujian untuk merasakan sakit dan ujian untuk berikhtiar mencarikan obatnya, baik mencari obat sendiri maupun melibatkan orang lain. Dan dijanjikan pula bahwa jika seseorang dengan ikhlas menerima sakit tersebut, insyaallah dosa pun akan diampuniNya.
Seperti postingan yang lalu tentang khasiat beberapa bahan yang di dapat di alam misal Habbatussauda, bahwa tanaman ini khasiatnya sangat luar biasa, lihat juga di anatomi habbatussauda. Kira-kira di tahun 2003, istri saya mengalami permasalahan di ginjal yang berefek ginjal tidak bekerja dengan baik, hal tersebut nampak terilhat di raut muka yang kelihatan gemuk, namun ini adalah raut muka gemuk yang tidak sehat. Akhirnya kami periksakan ke dokter internis , namun bukannya menjadi baik tapi justru berefek tidak baik terhadap sakitnya. Akhirnya kami cari pengobatan di sebuah rumah sakit swasta untuk mencari dokter spesialis urologi. Setelah dilakukan pengambilan foto kontras (IVP), diberikanlah resep. Namun bukannya semakin baik, tetapi justru reaksi alergi yang hebat yang dirasakan.
Semenjak itu istri pun takut terhadap pengobatan medis, sampai akhirnya kami dipertemukan dengan pengobatan alternatif herbal dan akupressure. Nah dari situlah kami kenal Habbatussauda. Pengobatan dengan ramuan herbal, tidaklah seperti membalikkan telapak tangan, yang minum beberapa kali langsung sembuh. Tetapi membutuhkan proses waktu tetapi efek kesembuhan yang di dapatkan cenderung permanen. Dan alhamdulillah setelah dilakukan terapi pengobatan herbal dengan meminum beberapa botol(sekitar 6-10 botol) sakit itu pun sembuh.(catatan: 1 botol=3o kapsul).
Untuk saat ini mencari habbatussauda tidaklah susah, tidak perlu meracik sendiri, karena hampir di setiap apotik tersedia dalam bentuk kapsul dengan harga yang relatif murah. Sabda Rasul saw tentang Habbatussauda itu pun terbukti, bahwa habbatussauda mampu menyembuhkan segala penyakit kecuali kematian (HR.Muslim)
Selengkapnya...

Friday, March 19, 2010

Hembing ... siapa sih ??

Dalam dunia pengobatan tradisional, herbal ataupun akupuntur nama Prof.H.M. Hembing Wijayakusuma sangat melekat dalam khasanah tokoh yang berjasa dalam pengobatan masyarakat aktif menulis buku-buku pengobatan.

MASA kecil Hembing Wijayakusuma sedikit mirip riwayat Nabi Musa: sama-sama dimasukkan keranjang dan dibuang oleh orang tuanya. Bedanya, Musa dihanyutkan di Sungai Nil, Hembing “diberikan” kepada orang lain. Perbedaan yang lain, nabi di zaman Firaun, Raja Mesir Kuno, itu dibuang lantaran menghindari pembantaian sang raja, Hembing dibuang karena sakit-sakitan dan dianggap tidak memiliki harapan hidup, sementara keluarganya hidup melarat.

Untungnya, pembuangan —yang merupakan inisiatif neneknya— itu tak berlangsung terlalu lama, karena L.T. Kwan, sang ibu segera “meminta” kembali si Hembing kecil. Untuk menebus kesalahannya, sang nenek yang ahli pengobatan tradisional di Medan, akhirnya menurunkan semua ilmunya kepada Hembing. “Sejak kecil, saya sudah belajar, dan ingin mengetahui semuanya,” tuturnya.

Belakangan, warisan nenek itulah, yang menentukan jalan hidupnya. Sejak berusia 15 tahun, anak keenam dari 11 bersaudara ini, sudah mahir mengobati orang. “Saya sudah berpraktik selama 46 tahun,” kenangnya. Dalam usia yang masih muda, 26 tahun, Hembing yang pernah mendapat julukan Kaipang Pangcu atau ketua persatuan gelandangan dan pengemis –karena sering berkumpul dengan mereka—sudah diangkat sebagai guru besar pengobatan tradisional, di Wongkwang University, Korea Selatan.

Dalam mengobati, Hembing tak pernah memilih pasien. Siapa saja bisa datang dan berobat kepadanya. Ini, diakuinya berkat ajaran H.S. Chong, sang ayah dan agama yang dianutnya. Kadang, ia juga tak segan menyelipkan pesan-pesan agama dalam pengobatannya, atau berceramah soal pengobatan dalam kegiatan agama. “Sejak kecil saya sudah terbiasa dengan ajaran Islam,” aku lelaki yang lahir di rumah kontrakan di Jalan Serdang Gang Sado, Medan ini.

Kini, selain dikenal sebagai suhu pengobatan tradisional, Hembing juga dikenal sebagai penulis buku yang produktif. Sudah sekitar 70 judul buku yang ditulisnya, yang sebagian besar menyangkut soal kesehatan. “Untuk bisa mencapai posisi seperti sekarang, saya harus melalui perjuangan yang cukup keras,” katanya.

Prof.Dr.H.M.Hembing Wijayakusuma mengatakan dengan kembali maraknya gerakan kembali ke alam (back to nature) kecenderungan penggunaan bahan obat alam (herbal) di dunia semakin meningkat.

Dalam paparan berjudul ”Kekayaan dan Pengembangan Tanaman Obat Indonesia” pada Seminar Warisan Budaya dan Ekonomi Kreatif dalam rangkaian ”Pekan Produk Budaya Indonesia 2007” di Balai Sidang Jakarta, Kamis (12/7), Prof.Hembing menjelaskan gerakan kembali ke alam itu dilatarbelakangi perubahan lingkungan, pola hidup manusia, serta perkembangan pola penyakit.

Menurut Hembing slogan back to nature menunjukkan minimnya efek negatif penggunaan herbal serta secara ekonomis menarik minat masyarakat kembali menggunakan obat-obatan bahan alami.

Herbal memiliki efek samping yang lebih rendah dibanding obat-obatan kimia karena obat herbal bersifat alamiah, dan penelitian tanaman berkhasiat obat secara ilmiah menunjukkan bahwa tanaman itu mengandung zat atau senyawa aktif yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan.

Hembing mengutip data WHO bahwa perawatan kesehatan sekitar 80 persen penduduk dunia memanfaatkan obat tradisional bersumber dari ekstrak tumbuhan.

Peningkatan kebutuhan obat herbal itu merupakan peluang besar bagi Indonesia dalam pengembangan budidaya dan agribisnis tumbuhan obat maupun industri pengolahannya pada skala yang cukup besar.

“Saat ini produksi obat tradisional dan fitofarmaka berkembang dengan pesat sehingga kebutuhan tumbuhan obat untuk bahan baku industri tersebut juga meningkat tajam”, kata Hembing.


RIWAYAT HIDUP
Prof. H.M. Hembing Wijayakusuma, lahir di Medan, 10 Maret 1940, Agama :Islam, beliau merupakan lulusan Chinese Medical Institute-Chinese Pharmacology and Acupuncture, Hongkong tahun 1970. Hembing pernah berkarir sebagai Penasehat pada Chinese Medical Institute-Chinese Pharmacology and Acupuncture Hongkong (1975), Pensehat Konsultan pada The Journal of Tokyo Pain Control Institute Jakarta (1975), Wakil Presiden pada World Academy Society of Acupuncture Korea Selatan] (1975), Staf Pengajar pada Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara Medan (1976), Guru Besar Wongkwang University Korea Selatan (1976), Penasehat pada Acupuncture Association of Quebec Kanada (1977), Penasehat pada Societe Italiana di Agopunctura Italia (1977), Presiden CD Dag Hammarskjod (1987), Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupuntur Indonesia (HIPTRI) (1992), Guru Besar di Dongshin University Korea Selatan (1995), Ketua Majelis Pimpinan Pusat Asosiasi Dosen Indonesia (MPP-ADI) (1999), Dewan Kurator Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta (1999), Senat Guru Besar UBK Jakarta, Pendiri Bagian Akupuntur Universitas Islam Sumatera Utara, Medan, serta Ketua Umum Yayasan Cheng Ho Semarang-Jakarta.

Kegiatan Lain :
Hembing juga dikenal sebagai penulis buku yang produktif. Sudah sekitar 70 judul buku yang ditulisnya, yang sebagian besar menyangkut soal kesehatan

Keluarga :
Ayah : H.S. Chong Ibu : L.T. Kwan Istri : Lilan Kusumawati (Alm.) Anak : 1. Valencia Wijayakusuma 2. Ipong Wijayakusuma 3. Mochtar Wijayakusuma

Alamat Rumah :
Jalan KS. Tubun No. 37 D, Petamburan, Jakarta Pusat 10260


(sumber: wikipedia, apa dan siapa, rixco )


Selengkapnya...

Thursday, March 18, 2010

Manfaat Sambiloto


Sambiloto [Andrographis paniculata] bisa tumbuh liar di tempat terbuka seperti kebun, tepi sungai atau tanah kosong yang agak lembah. Juga di pekarangan rumah. Tanaman ini tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 700 m dpl. Batangnya banyak disertai cabang berbentuk segi empat. Daunnya tunggal, bertangkai pendek, letaknya berhadapan bersilang. Permukaan atas daun berwarna hijau tua, bagian bawahnya hijau muda, panjang 2 – 8 cm, lebar 1 – 3 cm.

Bunganya berbibir berbentuk tabung kecil- kecil, warnanya putih bernoda ungu. Buahnya kapsul berbentuk jorong, panjang sekitar 1,5 cm, lebar 0,5 cm, pangkal dan ujung tajam, bila masak akan pecah mernbujur menjadi empat keping. Bijinya gepeng, kecil-kecil. Berwarna cokelat muda. Jika ingin memperbanyak, bisa dengan biji atau setek batang. Syaratnya, ketinggian tempat 1 meter – 700 meter di atas permukaan laut. Curah hujan tahunan sekitar 2.000 mm – 3.000 mm/tahun .

Perlu diperhatikan, kelembapannya dan penyinarannya sedang saja. Dengan tekstur tanah berpasir. Untuk drainasenya harus baik dengan kedalama air tanah : 200 cm – 300 cm dari permukaan tanah. Untuk kedalaman perakaran, diatas 25 cm dari permukaan tanah.
Bagaimana menanam Sambiloto? Biji Sambiloto dapat disemai dalam polybag. Kira-kira satu minggu akan muncul kecambah. Setelah tingginya 20 cm, kecambah siap dipindahkan kedalam lubang tanaman berukuran 25 cm x 25 cm x 25 cm, dengan jarak tanam 1,5 m x 1,5 meter. Atau bisa ditanam dalam pot bunga.

Bagian yang digunakan dari Sambiloto adalah herba. Dipanen sewaktu tumbuhan ini mulai berbunga. Setelah dicuci, dipotong-potong seperlunya lalu dikeringkan. Herba yang kering sebanyak 10 – 20 gram direbus atau herba kering digiling halus menjadi bubuk lalu diseduh.
Rebusan herba diminum 3 – 4 kali sehari, atau 4 – 6 tablet.

Untuk pengobatan kanker, digunakan cairan infus, injeksi, atau tablet. Untuk pemakaian luar, herba segar direbus lalu airnya digunakan untuk cuci atau digiling halus dan dibubuhkan ke tempat yang sakit, seperti digigit ular berbisa, gatal-gatal, atau bisul.

Selain itu, herba Sambiloto juga berkhasiat mengatasi :
- hepatitis, infeksi saluran empedu,
- disentri basiler, tifoid, diare, influenza, radang amandel (tonsilitis),
abses paru, radang paru (pneumonia), radang saluran napas
(bronkhitis), radang ginjal akut (pielonefritis akut), radang telinga
tengah (OMA), radang usus buntu, sakit gigi,
- demam, malaria,
- kencing nanah (gonore),
- kencing manis (DM),
- TB paru, skrofuloderma, batuk rej an (pertusis), sesak napas (asma),
- darah tinggi (hipertensi),
- kusta (morbus hansen = lepra),
- leptospirosis,
- keracunan jamur, singkong, tempe bongkrek, makanan laut,
- kanker: penyakit trofoblas seperti kehamilan anggur (mola hidatidosa)
dan penyakit trofoblas ganas (tumor trofoblas), serta tumor paru.

Di bawah ini beberapa contoh pemakaian herba Sambiloto untuk mengatasi penyakit:

1. Tifoid , ambil daun sambiloto segar sebanyak 10 – 15 lembar direbus dengan dua
gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin disaring, tambahkan madu secukupnya lalu diminum sekaligus. Lakukan 3 kali sehari.

2. Disentri basiler, diare, radang saluran napas, radang paru. Ambil herba kering sebanyak 9 – 15 gram lalu direbus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, rebusan disaring. Air rebusannya diminum sehari dua kali, masing-masing 1/2 gelas saja.

3. Disentri, herba krokot segar (Portulaca oleracea) sebanyak 500 gram diuapkan selama 3 – 4 menit, lalu ditumbuk dan diperas. Air perasan yang terkumpul ditambahkan bubuk kering sambiloto sebanyak 10 gram sambil diaduk. Campuran tersebut lalu diminum, sehari tiga kali
masing-masing sepertiga bagian.

4. Influenza, sakit kepala, demam. Ambil bubuk kering sambiloto sebanyak 1 gram lalu diseduh dengan air panas dalam cangkir. Setelah dingin diminum sekaligus, Lakukan 3 – 4 kali sehari.

5. Demam, ambil daun Sambiloto segar sebanyak satu genggam lalu ditumbuk. Tambahkan setengah cangkir air bersih, saring lalu minum sekaligus. Daun segar yang digiling halus juga bisa digunakan sebagai tapal badan yang panas.

6. TB paru. Daun sambiloto kering digiling menjadi bubuk. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk rata lalu dibuat pil dengan diameter 0,5 cm. Pil ini Ialu diminum dengan air matang. Sehari 2 – 3 kali, sebanyak 15 – 30 pil.

7. Batuk rejan (pertusis), darah tinggi. Ambil daun sambiloto segar sebanyak 5 – 7 lembar diseduh dengan setengah cangkir air panas. Tambahkan madu secukupnya sambil diaduk. Setelah dingin minum sekaligus. Lakukan sehari tiga kali.

8. Radang paru, radang mulut, tonsillitis. Gunakan bubuk kering herba sambiloto sebanyak 3 – 4,5 gram, lalu diseduh dengan air panas. Setelah dingin tambahkan madu secukupnya lalu diminum sekaligus.

9. Faringitis, ambillah herba sambiloto segar sebanyak 9 gram dicuci lalu dibilas dengan air
matang. Bahan tersebut lalu dikunyah dan airnya ditelan.

10. Hidung berlendir (rinorea), infeksi telinga tengah (OMA), sakit gigi. Ambil herba sambiloto segar sebanyak 9 – 15 g direbus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum dua kali sehari masing-masing setengah gelas. Untuk OMA, herba segar dicuci lalu digiling halus dan diperas. Airnya digunakan untuk tetes telinga.

11. Kencing manis, ambil daun sambiloto segar sebanyak setengah genggam dicuci lalu direbus
dengan tiga gelas air bersih sampai tersisa dua seperempat gelas. Setelah dingin disaring, lalu diminum sehabis makan, tiga kali sehari masing-masing tiga perempat gelas.

Di beberapa daerah, Sambiloto mempunyai nama yang berbeda. Misalnya, ki oray, ki peurat, takilo (Sunda). Bidara, sadilata, sambilata,; takila (Jawa). Pepaitan (Sumatra). Chuan xin lian, yi jian xi, lan he lian (China). Xuyen tam lien, cong cong (Vietnam). Kirata, mahatitka (India/Pakistan). Creat, green chiretta, halviva, kariyat (Inggris).

(sumber: iptek.net.id)




Selengkapnya...

Friday, March 12, 2010

Jamur Kuping Hitam

Jamur kuping hitam (auricularia auricular) sangat bermanfaat untuk penyembuh sakit jantung, pembuluh darah dengan endapan (aterosklerqsis), penurun kolesterol dan trigliserid, antiplatelet dan antipengentalan darah, juga sebagai antipendarahan.

Apabila seseorang orang mau mengonsumsi jamur kuping hitam setiap hari, aliran darah akan lancar, terhindar dari stroke, jantung, atau otak, karena adanya sumbatan di pembuluh darah.Akhir-akhir ini banyak orang terserang stroke, terjadi kelumpuhan atau terkena serangan jantung. Penyakit ini tidak membedakan golongan kaya, miskin, tua atau umur separuh baya.

Pemulihan yang memerlukan waktu lama, membuat sekeluarga ikut merasakan sakit, terutama keluarga dengan keadaan ekonomi tertinggal, biaya dan tenaga yang dibutuhkan untuk pemulihan luar biasa besarnya,

Penyebab penyakit kalau tidak karena pembuluh darah yang pecah akibat tekanan darah tinggi, terjadinya penyumbatan pembuluh darah karena lemak menempel di dinding yang bisa menyebabkan sumbatan dan aliran darah tidak lancar, makanan dan oksigen darah tidak dapat mencapai daerah yang membutuhkan, berakibat sel-sel otak atau otot jantung akan mati, akhirnya terjadi kelumpuhan anggota tubuh, sel otak terganggu sehingga orang sulit bicara hahkan tidak sadarkan diri.

Jamur kuping hitam sebagai bahan makanan tidak asing lagi bagi masyarakat kita, yang kita kenal dalam menu seperti timlo solo, oseng-oseng soon. Masyarakat China sudah sangat lama mengenal jamur kuping hitam sebagai bahan makanan maupun sebagai obat.

Di China, jamur kuping digunakan sebagai obat mengencerkan darah atau antikoagulasi yaitu mencegah penjendalan darah, namun di sisi lain dapat berfungsi sebagai antihaemorhagi (menghentikan perdarahan)—-Smith, Rowan, Sullivan, 2002.

Tidak seperti halnya obat kimia tunggal, yang bekerja sesuai sifat pengobatannya saja, sedang obat alami dari tanaman, berisi lebih dari satu zat berkhasiat dapat saling menyeimbangkan.

Apabila salah satu zat bekerja terlalu giat akan direm olah zat lain, seperti halnya jamur kuping, meskipun dia bekerja sebagai antikoagulan dalam arti darah tidak gampang mengental, dan kemungkinan kalau tidak diimbangi dengan khasiat antiperdarahan, maka apabila terjadi luka, darah sukar berhenti.

Banyak sudah tulisan tentang jamur kuping yang menceritakan khasiatnya antara lain sebagai pengencer darah atau antikoagulan.

Sejak diketahui asetosal dapat berkhasiat sebagai antiplatelet, maka sering kali dijumpai pada resep penderita gangguan kardiovaskuler, selain obat untuk penyakitnya ditulis juga oleh dokter sediaan asidurn asetilosalisilikurn atau asetosal, aspirin.

Asetosal telah lama digunakan sehagai obat nyeri, atau obat demam yang umumnya ada di dalam obat flu.

Sebagai obat nyeri kepala digunakan dosis 500 mg untuk orang dewasa. Asetosal dengan dosis 80 mg sebelum dikenal sebagai antipletelet darah digunakan sebagai obat demam untuk anak.

Pada saat ini komposisi obat flu tidak lagi diberikan asetosal tetapi diberi parasetamol. Penggantian asetosal dengan parasetamol karena asetosal dapat rnenyebabkan perihnya lambung dan juga asetosal termasuk obat yang kurang stabil.

Meskipun pemberian asetosal dengan dosis kecil 80-100-160 mg, dapat saja menimbulkan gangguan saluran pencernaan berupa diare atau nyeri lambung. Pada penderita lansia banyak mengalami gangguan saluran cerna, di satu sisi memang dibutuhkan asetosal agar darahnya tidak mengental di sisi lain dapat menyebabkan hal yang tidak dikehendaki.

Penderita gangguan jantung dan kardiovaskuler ataupun stroke otak yang mendapat pengobatan dengan asetosal, dimaksudkan agar tidak terjadi serangan ulang infark jantung atau stroke otak akibat emboli fibrin-platelet.Terjadinya penyumbatan pembuluh darah karena adanya sumbatan penjendalan merupakan peristiwa yang sangat komplek.

Penjendalan darah adalah mekanisme tubuh untuk menghentikan perdarahan andaikan ada suatu luka, tanpa adanya usaha tubuh untuk menghentikan perdarahan akan sangat membahayakan jiwa. Sangat banyak factor yang berperan dalam penghentian perdarahan, atau darah akan menggumpal membentuk suatu jaringan untuk menutup luka.

Terkait dengan banyak faktor yang berperan dalam peristiwa terjadinya pengentalan, maka oleh dokter penderita diberi obat yang tidak sama antara pasien satu dengan yang lain. Ada yang hanya diberi asetosal yang murah harganya, ada yang mendapat obat yang mahal (satu tablet/kapsul dapat lebih dari Rp 10.000).

Tentu saja dengan kerja yang berbeda, meskipun maksud pemberian sama untuk antipengentalan darah, dan pengobatan memerlukan waktu lama.

Jamur kuping hitam yang dapat digunakan sebagai anticoagulansia, penurun kolesterol serta trigliserida ternyata secara emperis dapat menolong orang yang mengalami ateroskelorosis, sehingga setelah merasakan bebasnya rasa sakit meneruskan mengonsumsi setiap hari dengan memberi jamur pada sayur.

Ada penderita jantung yang disarankan untuk operasi bypass dengan tenaga yang cepat lelah dan rasa sesak, setelah 24 hari minum air rebusan jamur, tenaganya mulai pulih dan pelan-pelan dapat mengitari alun-alun utara Yogyakarta satu putaran, sehingga rencana operasi dapat ditunda, namun obat dokter pun tetap diminum.

Cara merebus: 10 gram jamur kuping hitam ditambah jahe 3 iris dan bawang putih 3 butir kalau dapat ditambah daging bersih lemak 40 gram dan sedikit garam direbus dengan air 6 mangkuk menjadi 2 mangkuk diminum setiap hari, pagi dan sore. Ramuan ini dapat membersihkan 3 sumbatan dalam waktu 45 hari hal ini dialami pasien Prof.Hung Zhao Guang
(reference:Maisunah Legawa)


Selengkapnya...

Friday, March 05, 2010

Anatomi biji habbatussauda

Pada biji-bijinya sering kali dijumpai embrio yang belum berkembang lengkap dan terkurung dalam jaringan endosperma yang melimpah, sebagai wujud proses perkecambahan dua tahap: peretakan testa dan peretakan endosperma. Keadaan ini biasa dijumpai pada anggota tumbuhan berbunga dasar.
Anatomi biji jintan secara umum (seperti biji-biji lainnya):
Biji-biji ini merupakan perombakan dan propagasi unit dari Spermatophyta (tanaman berbiji), Gymnosperma (conifer / jarum dan kultivarnya) dan Angiosperma (tanaman berbunga).
Biji-biji dewasa / matang, ovulenya subur. Ovule adalah struktur dari tanaman berbiji yang berisi gametophyte betina dengan sel telur, dikelilingi oleh nucellus dan 1-2 integumen. Dalam angiospermae penyuburan / pembuahan ganda menghasilkan bentuk embrio diploid dan endosperma triploid.
Embrio: sporophyta muda, diploid (2n), dihasilkan dalam pembuahan. Embrio dewasa berisi kotiledon (daun biji), hypocotil (batang seperti sumbu embrio, di bawah cotyledon), radicel (akar embrio).
Endosperma: jaringan penyimpan makanan, triploid (3n), dihasilkan dalam pembuahan ganda, 2/3 genom langsung dari induk.
Testa (selubung biji): lapisan luar pelindung biji, perkembangan dari integumen ovule, diploid jaringan induk.
Buah dewasa / matang, ovarium masak berisi banyak biji. Perikarpium (selubung buah) diploid dari jaringan induk.
Biji endospermis: endosperma ditempatkan dalam biji yang matang dan bertindak sebagai organ penyimpan makanan. Testa dan endosperma adalah 2 lapisan luar dari embrio.

Anatomi secara Makroskopik
Biji agak keras, limas ganda dengan kedua ujungnya meruncing, limas yang satu lebih pendek dari yang lain, bersudut 3 sampai 4, panjang 1,5 mm sampai 2 mm, lebar lebih kurang 1 mm permukaan luar berwarna hitam kecoklatan, hitam kelabu sampai hitam, berbintik-bintik, kasar, berkerut, kadang-kadang dengan beberapa rusuk membujur atau melintang.
Pada penampang melintang biji terlihat kulit biji berwarna coklat kehitaman sampai hitam, endosperm berwarna kuning kemerahan, kelabu, atau kelabu kehitaman; lembaga berwarna kuning pucat sampai kelabu.

Anatomi secara Mikroskopik
Biji jintan hitam
Kulit biji
Epidermis luar terdiri dari selapis sel yang termampat, bentuk memanjang, kadang-kadang berupa papila pendek, dinding tipis, warna coklat muda atau coklat kehijauan.
Di bawah epidermis terdapat beberapa lapis sel parenkimatik, bentuk memanjang, termampat, tidak berwarna atau berwarna kehijauan; pada tiap rusuk diduga tedapat berkas pembuluh, phloem dan xylem sukar dibedakan karena selnya termampat; pada daerah ini sel parenkim di bawah epidermis tidak termampat dan selnya besar berbentuk polygonal; kemudian berturut-turut terdapat selapis sel berbentuk persegi empat, berdinding tipis, tidak berwarna atau berwarna kehijauan, di dalam sel terdapat hablur berbentuk prisma besar, kadang-kadang hampir memenuhi ruangan sel, pada penambahan asam klorida pekat P hablur tidak larut; selapis sel berbentuk palisade, tinggi lebih kurang 65 μm, tersusun sangat teratur, dinding tangensial dalam dan dinding radial sangat tebal, warna agak kekuningan dan tidak berlignin, lumen sangat kecil terdapat di ujung bagian luar, berbentuk trapesium atau bundar telur, warna coklat kekuningan; selapis sel parenkimatik, bentuk persegi empat tidak teratur, dinding tipis, sel jernih.
Epidermis dalam terdiri dari selapis sel berbentuk persegi empat tidak teratur, sel agak besar, lumen jernih, dinding berwarna coklat berpenebalan jala, dinding tangensial dalam lebih tebal. Endosperm terdiri dari sel berbentuk polygonal, dinding tipis, tidak berwarna, penuh berisi butiran aleuron dan tetes-tetes minyak.
Embryo sel nya lebih kecil dari sel endosperm, dinding tipis, berisi butir aleuron dan tetes-tetes minyak.
Serbuk
Warna kelabu kehitaman. Fragmen pengenal adalah fragmen epidermis luar yang termampat dan berpapila pendek, fragmen sel palisade terlihat tangensial; fragmen kulit biji; fragmen epidermis dalam; fragmen sel berhablur terlihat tangensial; fragmen endosperm dan fragmen sel parenkimatik di bawah lapisan palisade.
(sumber:Wikipedia)

Selengkapnya...

sabily